Dampak Wabah
Flu Burung (Avian influenza) Terhadap
Permintaan Daging Ayam Pedaging Di Pasar Tradisional (Studi Kasus Di Surakarta)
Review Jurnal : https://jurnal.uns.ac.id/carakatani/article/view/15478
[H0719020] [ARDAN IMAM PERKASA]
Penulis Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang
mengonsumsi makanan pokok berupa karbohidrat. Selain karbohidrat, tentunya
pentingnya protein juga tak bisa luput dalam kehidupan manusia. Ayam menjad
komoditi utama di dalam kalangan masyarakat Indonesia. Namun, sejak merabahnya virus
flu burung menjadikan masyarakatnya sangat berhati-hati dalam memilih komoditi
ayam tersebut, virus ni sangat mempengaruhi sistem ekonomi yang terjadi didalam
pasar tradisional. Melunjaknya harga daging sapi juga membuat masyarakat tidak
memiliki pilihan lain selain memakan ayam.
Sumber:
B. Tujuan Artikel Ilmiah
Meneliti dampak dari adanya virus
flu burung dengan permintaan daging ayam pedaging di pasar tradsional oleh
masyarakat di Surakarta, serta meneliti elastisitas permintaan yang terjadi.
Sumber:
C. Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode dasar penelitian deskriptif. Metode deskriptif sendiri yaitu
metode yang memiliki ciri memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang
ada pada masa sekarang (actual) dimana data-data yang dikumpulkan mula-mula disusun,
djelaskan, dan kemudian dianalisis. Oleh karena itu, metode ini sangatlah
efisien dilakukan dimana ditinjau dari masa sekarang juga.
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling pada responden
penjual yaitu 20 orang, dan metode accidenial sampling untuk responden
pembeli yaitu sebanyak 40 orang. Jenis data yang dikumpulkan adalah data
primer, yaitu data yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan
responden yang dipilih tersebut. Selain itu, data yang digunakan juga meliputi
data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan mencari kepada
instansi-instansi yang terkait. Teknik pengumpulan datanya sendiri adalah
observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala
yang diamati, dan wawancara, yaitu Tanya jawab secara langsung antara surveyor
dengan rsponden yang dipilih. Analisis data yang digunakan sendiri berupa
analisis regresi linier berganda fungsi produksi. Untuk membuktikkan
hipteisisnya dilakukan peneltian tersebut.
Hasil uji normalisasi menunjukkan variable
permintaan dan variable pendapatan data berdisitribusi normal sedang variable lainnya
tidak berdisitribusi normal, hingga masih dapat dilakukan analisis regresi
linier berganda. Variabel independen pendapatan, harga daging ayam pedaging,
harga barang substitusi, jumlah anggota keluarga, serta selera konsumen tidak
terjadi multikolineritas, autokorelasitas, dan heterokedasitas.
Rata-rata jumlah pembelian perhari
tiap pedagang daging ayam pedaging di pasar tradisional Kota Surakarta , yang
diwakili oleh Pasar Gede, Pasar Legi, Pasar Kleco, serta Pasar Kadipolo sebesar
51,75 ekor. Rincian rata-rata pemblian meliputi awal bulan sbesar 52 ekor, dan
akhir bulan sebesar 51,5 ekor perhari per pedagang.
Faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan daging ayam pedaging dipasar Tradisional yaitu harga barang itu
sendiri, pndapatan konsumen, harga barang lain yang sejenis, serta sellera atau
taste konsumen. Penelitian mencoba menjawab apakah keempat factor tersebut
memengaruhi prmintaan komoditi daging ayam pedaging di pasar tradisional.
Model regresi :
Dapat dilihat pada tabel bahwa dari
3 poin pertanyaan yang diajukan ke 40 responden pembeli daging ayam, distribusi
jawaban ya dan tidak hampir merata, begitu juga dengan total skor yang ada. Dapat
terlihat bahwasanya flu burung tidak begitu berpengaruh terhdap selera konsumen
dalam mengkonsumsi daging ayam. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu takut
untuk mengkonsumsi daging ayam tidak akan menularkan virus flu burun ke manusia
asalkan diolah dan dimasak dengn tepat.
Sumber:
D. Kesimpulan
Dari penelitian tersebut dapat
dtarik kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara pembeli daging
awal bulan dan akhir bulan. Permintaan daging ayam dipasar tradisional Kota
Surakarta bersifat inelastis. Tidak ada pengaruh besr antara virus flu burung
dengan perubahan selera masyarakat sekitar pula.
Sumber:
https://uns.ac.id
https://jurnal.uns.ac.id
https://fib.uns.ac.id
https://fisip.uns.ac.id
https://hukum.uns.ac.id
https://feb.uns.ac.id
https://fk.uns.ac.id
https://fp.uns.ac.id
https://ft.uns.ac.id
https://fkip.uns.ac.id
https://mipa.uns.ac.id
https://fsrd.uns.ac.id
https://fkor.uns.ac.id
https://jurnal.uns.ac.id
https://fib.uns.ac.id
https://fisip.uns.ac.id
https://hukum.uns.ac.id
https://feb.uns.ac.id
https://fk.uns.ac.id
https://fp.uns.ac.id
https://ft.uns.ac.id
https://fkip.uns.ac.id
https://mipa.uns.ac.id
https://fsrd.uns.ac.id
https://fkor.uns.ac.id